Sabtu, 04 Juli 2015

Teknik - teknik penilaian efek

Teknik Analisis dan Penilaian Harga Saham


Analisis investasi saham merupakan hal yang mendasar untuk diketahui para pemodal, mengingat tanpa analisis yang baik dan rasional para pemodal akan mengalami kerugian. Dalam proses penilaian saham perlu dibedakan antara nilai (value) dan harga (price). Nilai di sini adalah nilai intrinsik (intrinsic value), sedangkan harga diartikan sebagai harga pasar (market value). Nilai intrinsik merupakan nilai nyata (true value) suatu saham yang ditentukan oleh beberapa faktor fundamental perusahaan. Pengertian nilai intrinsik adalah nilai yang tercermin pada fakta (justified by the fact) seperti aktiva, pendapatan, dividen, dan prospek perusahaan (Sunariyah 2004).
Pada saat menentukan nilai saham, pemodal harus melakukan analisis terlebih dahulu terhadap saham-saham yang ada di pasar modal (bursa efek) guna menentukan saham-saham yang dapat memberikan return optimal. Tujuan analisis saham adalah untuk menilai apakah penetapan harga saham suatu perusahaan ditawarkan secara wajar atau tidak. Menurut Sunariyah (2004), ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk menilai harga suatu saham, tetapi dua pendekatan yang dikenal, yaitu pendekatan tradisional dan pendekatan portofolio modern.
1. Pendekatan Tradisional
Untuk menganalisis surat berharga saham dengan pendekatan tradisional dapat digunakan dua analisis, yaitu
a.     Analisis Teknikal (technical analysis)
Analisis teknikal merupakan suatu teknik analisis yang menggunakan data catatan mengenai pasar itu sendiri untuk berusaha mengakses penawaran suatu saham tertentu maupun pasar secara keseluruhan. Pendekatan analisis ini menggunakan data pasar yang dipublikasikan, seperti harga saham, volume perdagangan indeks harga saham gabungan dan individu, serta faktor–faktor lain yang bersifat teknis. Oleh sebab itu pendekatan ini disebut juga pendekatan analisis pasar (market analisys) atau analisis internal (internal analisys). Asumsi yang mendasari analisis teknikal adalah:
·              Terdapat ketergantungan sistimatik (sistematic dependencies) dalam keuntungan (return) yang dapat dieksploitasi ke return abnormal.
·              Pada pasar tidak efisien, tidak semua informasi harga dimasa lalu diamati ketika memprediksi distribusi return (keuntungan) sekuritas.
·              Nilai suatu saham merupakan fungsi permintaan dan penawaran.
Beberapa kesimpulan menyangkut pendekatan analisis teknikal adalah sebagai berikut:
·         Analisis teknikal didasarkan pada data pasar yang dipublikasikan.
·         Fokus analisis teknikal adalah ketepatan waktu, penekanannya hanya pada perubahan harga.
·         Teknik analisa berfokus pada faktor–faktor internal melalui analisis pergerakan didalam pasar dan atau saham.
·         Para analisis teknikal cenderung lebih berkonsentrasi pada jangka pendek, karena teknik–teknik analisa teknikal dirancang untuk mendeteksi pergerakan harga dalam jangka waktu yang relatif pendek.

Sasaran yang ingin dicapai pada pendekatan ini adalah ketepatan waktu dalam memprediksi pergerakan harga (price movement) jangka pendek suatu saham. Para analisis teknikal lebih menekankan perhatian dan perubahan harga daripada tingkat harga, sehingga analisis lebih ditekankan untuk meramal trend perubahan harga tersebut. Ada beberapa teknik analisis yang dapat digunakan dalam pendekatan teknikal ini, salah satunya adalah trend analisis yang mengasumsikan bahwa perilaku harga dimasa lalu bisa direfleksikan dalam harga di masa yang akan datang.
b.    Analisis Fundamental (fundamental analysis)
Pendekatan ini didasarkan pada suatu anggapan bahwa setiap saham memiliki nilai intrinsik. Nilai intrinsik inilah yang diestimasi oleh para investor atau analis. Nilai intrinsik merupakan suatu fungsi dari variabel – variabel perusahaan yang dikombinasikan untuk menghasilkan suatu return (keuntungan) yang diharapkan dan suatu risiko yang melekat pada saham tersebut. Hasil estimasi nilai intrinsik kemudian dibandingkan dengan harga pasar yang. sekarang (current market price). Harga pasar suatu saham merupakan refleksi dari rata – rata nilai intrinsiknya. Ada dua pendekatan yang umumnya digunakan dalam melakukan penilaian saham, yaitu pendekatan laba (price earning ratio) dan pendekatan nilai sekarang (present value approach).

Menurut Baridwan dan Legowo (2002) salah satu alat dalam analisis fundamental adalah analisa laporan keuangan.

2. Pendekatan Portofolio Modern
Portofolio diartikan sebagai serangkaian kombinasi beberapa aktiva yang diinvestasikan dan dipegang oleh investor, baik perorangan maupun lembaga. Tujuan dari pembentukan suatu portofolio saham adalah bagaimana dengan risiko yang minimal mendapatkan keuntungan tertentu, atau dengan risiko tertentu untuk memperoleh keuntungan investasi yang maksimal. Pendekatan portofolio menekankan pada aspek psikologi bursa dengan asumsi hipotesis mengenai bursa, yaitu hipotesis pasar efisien. Pasar efisien diartikan bahwa harga-harga saham akan merefleksikan secara menyeluruh semua informasi yang ada di bursa.

0 komentar:

Posting Komentar